Bukan Hanya Unicorn Decacorn dan Hectocorn Namun Ada 6 Level Startup

Posted by Nicki Hermanto Putro On Thursday 21 May 2020 0 komentar
Mengenal Enam Tingkatan di Dunia Start-up Berdasarkan Nilai Valuasi
Istilah tingkatan dalam dunia start-up yang perlu diketahui

Startup Level
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat perusahaan rintisan yang kini disebut dengan start-up pun semakin bertambah terutama di Indonesia, dengan berbagai macam sektor. Menkominfo memaparkan, menurut laman Start-up Ranking, Indonesia menduduki urutan nomor lima dunia dengan jumlah start-up terbanyak, yakni 2.193 buah pada 2019, setelah Amerika Serikat, India, Inggris Raya (United Kingdom), dan Kanada. "Posisi ini mengungguli negara-negara maju lain, yakni Jerman, Australia, Perancis, dan Spanyol," ujar Johnny, dalam keterangan tertulisnya. Selain unggul dalam kuantitas, lanjut dia, Indonesia tangguh dalam kualitas start-up. Indonesia kini punya empat unicorn (valuasi lebih dari US$ 1 miliar) dan satu decacorn (valuasi lebih dari US$ 10 miliar). Gojek saat ini punya valuasi perusahaan sekitar US$ 11 miliar, Tokopedia US$ 7 miliar, Traveloka US$ 4,5 miliar, OVO US$ 2,9 miliar, dan Bukalapak US$ 2,5 miliar.

Menurut dia, pemerintah RI memfasilitasi dan mengakselerasi tumbuhnya pelaku usaha bisnis digital tersebut. Pemerintah punya program Gerakan 1000 Start-up untuk mendukung pertumbuhan start-up lokal baru. Pada level selanjutnya, ada Nexticorn, program untuk mencarikan start-up pendanaan seri B. "Pada tahap tertinggi, pemerintah memberikan dukungan sepenuhnya bagi para unicorn dan decacorn melalui instrumen pengembangan sumber daya manusia pendukung, regulasi, dan infrastruktur," tambahnya.

Valuasi startup sendiri adalah nilai ekonomi dari bisnis yang dilakukan sebuah start-up. Ada start-up yang telah 10 tahun berjalan dan ada yang masih di bawah 5 tahun berjalan atau bahkan baru dibentuk tahun ini. Ada beberapa istilah tingkatan dalam dunia start-up. Di Indonesia, ada beberapa start-up yang telah mencapai tingkat Unicorn yang nilai valuasinya lebih dari US$  1 miliar bahkan Decacorn yang nilai valuasinya lebih dari US$  10 miliar, ada juga tingkatan teratas dalam dunia start-up bernama Hectocorn. Pada tahun 2020 ini start-up yang bergerak di bidang edukasi dan kesehatan maupun e-commerce serta digital payment berpeluang untuk mencapai level centaurs bahkan unicorn.  Melihat kondisi saat ini ditengah wabah virus Covid-19, tren pendidikan berbasis teknologi maupun pembelajaran jarak jauh saat ini digunakan siswa yang membutuhkan pendidikan tambahan di luar pendidikan formal serta konsultasi kesehatan dan pemesanan obat berbasis daring.

Apa saja tingkatan dalam dunia start-up? Kenyataannya, belum banyak yang mengerti tentang istilah-istilah tersebut. Bagaimana tolak ukur start-up dalam mencapai tingkatan tersebut? Yuk, mengenal 6 istilah tingkatan dalam dunia start-up.

1. Cockroach

Cockroach Level
 
Tingkatan start-up dinilai dari valuasi atau nilai ekonomi sebuah bisnis yang ditentukan berdasarkan persetujuan antara founder dengan investor. Tingkat pertama dinamakan Cockroach atau "kecoa" yang berarti start-up tersebut masih kecil atau baru saja dirintis. Nilai valuasi yang dimiliki oleh start-up tingkat Cockroach juga masih terbilang sedikit.

Semua startup digital tentunya pernah mengalami berada pada fase ini. Lantas, mengapa disebut cockroach?

Rupanya, sebutan cockroach mengacu pada kecoa yang memiliki daya tahan hidup tinggi! Gak heran, karena startup yang berada di level ini memang sedang giat-giatnya untuk mempertahankan perusahaan dan mengenalkan startup-nya untuk menarik investor.

2. Pony
Pony Level

Tingkatan selanjutnya adalah Pony atau "kuda poni" yang berarti start-up tersebut memiliki nilai valuasi hingga US$ 10 juta atau setara dengan Rp 141 miliar. Pada level ini sebuah perusahaan start-up memiliki tantangan untuk mempertahankan atau motivasi untuk mengembangkan nilainya ke tingkatan selanjutnya, seperti Centaurs atau bahkan Unicorn dengan melakukan strategi dan inovasi teknologi untuk menarik investor.

3. Centaurs
Centaurs Level

Tingkatan ketiga adalah Centaurs yang merupakan istilah dari makhluk dalam kisah mitologi Yunani yang memiliki badan kuda namun berkepala manusia.
Pada tingkatan ini, sebuah start-up memiliki nilai valuasi hingga US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun. Start-up yang berhasil bertahan sampai dengan tingkat ini kemungkinan akan cepat untuk menaikkan nilai valuasinya sampai menuju tingkat Unicorn karena para investor berkelas semakin tertarik untuk menanamkan modalnya.

4. Unicorn
Unicorn Level

Tingkatan di mana start-up sudah tergolong besar yaitu kasta Unicorn. Istilah Unicorn dikutip dari spesies kuda putih mitologi dengan satu tanduk di dahi. Perusahaan bergelar Unicorn adalah bisnis yang nilai valuasinya sudah mencapai US$  1 juta atau senilai Rp 14 triliun. Hewan unicorn digunakan dalam konteks perusahaan start-up karena untuk menemui perusahaan start-up yang dapat mencapai nilai valuasi sebesar US$  1 miliar cukup langka dan terdengar agak sulit.

Julukan ini diperkenalkan oleh Aileen Lee, pendiri perusahaan investasi Cowboy Ventures dalam artikelnya berjudul "Selamat datang di Union Club: Belajar dari Miliaran Dolar Startups." Saat ini, ada beberapa start-up di Indonesia yang telah menyandang level Unicorn antara lain Traveloka, Tokopedia, OVO, Bukalapak dan JD.id. Setelah mencapai level Unicorn, perusahaan-perusahaan ini tidak menutup kemungkinan akan mencapai level selanjutnya, Decacorn.

5. Decacorn
Decacorn Level

Decacorn adalah gabungan dari kata "deka" (bahasa Yunani) yang berarti angka 10 ditambah akhiran dari "Unicorn." Sesuai namanya, perusahaan berlevel Decacorn adalah perusahaan yang memiliki nilai valuasi 10 kali lipat dari Unicorn, yaitu sebesar US $ 10 miliar.

Start-up dikatakan mencapai tingkat Decacorn ketika sebuah perusahaan start-up telah memiliki valuasi senilai lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 141,4 triliun. Salah satu start-up yang berada pada tingkatan Decacorn di Asia Tenggara adalah Grab yang berasal dari Singapura dan Gojek dari Indonesia.

Gojek merupakan start-up pertama dari Indonesia yang berhasil mencapai tingkat Decacorn pada awal bulan April tahun 2019.

6. Hectocorn
Hectocorn Level

Kasta teratas start-up adalah Hectocorn yang telah memiliki valuasi senilai lebih dari US$ 100 miliar atau setara dengan Rp 1.414 triliun. Dari segi angka sudah jelas lebih tinggi 10 kali lipat daripada decacorn. Jika melihat ke dalam industri perusahaan startup saat ini, sayangnya belum ada perusahaan startup yang bisa masuk ke dalam tingkat hectocorn. 

Hal ini terjadi karena secara valuasi, sudah jelas belum ada yang sukses mendapatkan angka di atas 100 miliar dollar. Jika Anda ingin tahu apa saja perusahaan yang sudah mencapai valuasi yang diakui sebagai hectocorn, maka perusahaan tersebut antara lain Google, Alibaba, Facebook, Microsoft, Apple, Oracle, dan Cisco.

Pada kenyataannya, perusahaan start-up untuk mencapai level hectocorn sangat langka di dunia dan sulit untuk mencapainya selain memiliki valuasi yang sangat besar, perusahaan tersebut juga memiliki tantangan untuk bisa bertahan di levelnya dengan mampu beradaptasi terhadap perubahan global, perkembangan teknologi serta berinovasi dan mampu berkompetisi untuk memenangkan persaingan global.

Dilihat dari perkembangannya, setiap 1-2 dekade hanya ada sekitar 1-3 hectocorn yang lahir di dunia dan jumlahnya masih sangat kecil. Di Indonesia sendiri belum ada startup yang masuk ke dalam golongan ini.

Demikian tingkatan-tingkatan dalam dunia start-up. Banyak masyarakat Indonesia yang hanya mengenal tiga tingkatan teratas dalam start-up yaitu Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn. Nyatanya, ada 6 tingkatan dalam dunia start-up yang ditentukan berdasarkan valuasinya dan memerlukan waktu yang tidak sebentar bagi start-up rintisan untuk berada pada 3 tingkatan teratas.

Penguasaan asing khususnya investor di balik start-up unicorn maupun decacorn Indonesia dikhawatirkan bisa berdampak Indonesia menjadi pasar semata dan penonton di rumah sendiri karena akan mempercepat arus pengeluaran uang dari Indonesia yang pergi ke luar negeri mengingat investor berasal dari luar negeri serta pengaruh dan peran yang dimiliki oleh investor asing dalam campur tangan start-up di Indonesia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa tanpa kucuran dana dari investor asing perusahaan start-up Indonesia akan stagnan jalan di tempat bahkan bisa mundur levelnya apabila tidak bisa bertahan menghadapi krisis atau bencana dan sulit untuk berkembang ke level selanjutnya. 

Mari kita mendukung perkembangan start-up milik Indonesia dengan menggunakan start-up karya anak bangsa. Bukan hanya untuk bisnis, kehadiran berbagai macam start-up di Indonesia juga bisa menjadi alternatif untuk memudahkan urusan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan bisa memberikan Indonesia citra yang baik di mata dunia dalam bersaing di dunia teknologi.

Sumber:
1. Muslim, Abdul. 22 Januari 2020. https://investor.id/it-and-telecommunication/menkominfo-banggakan-pertumbuhan-startup-ri . Diakses Kamis, 21 Mei 2020 00:40 WIB.
2. Purnomo, Herdaru. 17 Februari 2019. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190217222913-37-56031/masih-bingung-apa-itu-unicorn-ini-penjelasannya. Diakses Kamis, 21 Mei 2020  01:55 WIB.
3. Ulfa Aghniarahmah, Dhania. 11 April 2019. https://www.idntimes.com/business/economy/dhania-ulfa-aghniarahmah/mengenal-istilah-di-dunia-startup-c1c2/6. Diakses Kamis, 21 Mei 2020 00:43 WIB.

READ MORE

PENGANTAR INVENTARISASI ASET

Posted by Nicki Hermanto Putro On Saturday 18 April 2020 0 komentar

Pengertian Inventarisasi Aset


Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” yang memiliki arti daftar barang. Sedangkan pengertian inventarisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik kantor, (sekolah, rumah tangga, dan sebagainya) yang dipakai dalam melaksanakan tugas.

Aset atau aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit.

Aset itu adalah semua hak yang dapat digunakan dalam operasi perusahaan.Yang dapat dimasukkan ke dalam kolom aset salah satunya adalah gedung atau bangunan. Jadi kalau suatu perusahaan memiliki gedung senilai sepuluh miliar rupiah, maka aset yang dihitung adalah sepuluh miliar rupiah itu. Selain gedung, yang bisa dihitung sebagai aset bisa termasuk: merk dagang, paten teknologi, uang kas, mobil, dan lain-lain.

Definisi inventarisasi aset menurut A. Gima Sugiama (2013: 173) “Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset, dan mendokumentasikannya, baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu. Inventarisasi aset dilakukan untuk mendapatkan data seluruh aset yang dimiliki, dikuasai sebuah organisasi perusahaan atau instansi pemerintah. Seluruh aset perlu diinventarisasi baik yang diperoleh berdasarkan beban dana sendiri (investasi), hibah ataupun dari cara lainnya.”

Dapat disimpulkan bahwa Inventarisasi aset merupakan suatu proses kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pendaftaran barang milik perusahaan atau instansi yang digunakan untuk menunjang dan memperlancar proses bisnis perusahaan yang disajikan dalam bentuk laporan inventarisasi dalam periode tertentu.

TUJUAN INVENTARISASI ASET
  1. Menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan/instansi;
  2. Untuk pengamanan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan/instansi;
  3. Pengendalian dan pengawasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan/instansi;
  4. Menyajikan laporan daftar aset yang akuntabel/dapat dipertanggungjawabkan;
  5. Sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan suatu perusahaan/instansi dalam bentuk materil yang dapat dinilai dengan uang;
  6. Sebagai bahan untuk pengambilan keputusan terkait aset usang, rusak, kurang, berlebih atau tidak terpakai.   

MANFAAT INVENTARISASI ASET
  1. Dimilikinya database aset yang berkualitas dan kuantitas seluruh aset;
  2. Dapat diketahuinya penggunaan dan pemanfaatan aset;
  3. Memudahkan dalam pemantauan dan pengendalian pemakaian aset;
  4. Membantu pihak terkait lainnya dalam pengelolaan aset misal untuk operasi dan pemeliharaan aset;
  5. Meningkatkan keamanan fisik dan keamanan aspek legal audit.
FUNGSI INVENTARISASI ASET
  1. Mencatat dan menghimpun data aset yang dikuasai;
  2. Menyiapkan dan menyediakan bahan laporan pertanggungjawaban atas penguasaan dan pengelolaan aset;
  3. Menyiapkan dan menyediakan bahan acuan/referensi untuk pengawasan dan pengendalian aset.
Secara garis besar, proses tahapan inventarisasi aset meliputi:
  1. Preparation: Tahap persiapan, biasanya dimulai dari menyiapkan dokumen sumber maupun dokumen pendukung, mapping kondisi aset, lokasi aset, SDM (Sumber Daya Manusia) perusahaan sampai teknis pelaksanaan inventarisasi aset;
  2. Execution: Tahap pelaksanaan dimulai ketika seluruh tahap preparation dipenuhi, di mana prosedur dalam inventarisasi dijalankan sesuai dengan schedule dan kompetensi SDM inventarisasi;
  3. Finishing: Tahap akhir berkaitan dengan proses penyelesaian hasil laporan pelaksanaan inventarisasi sampai dengan laporan final hasil inventarisasi.
Gambar 1 - Tahapan Inventarisasi Aset


Tahapan proses inventarisasi digambarkan seperti siklus karena dilakukan secara berulang pada jangka waktu yang ditentukan seperti setiap semester atau tahunan dan berkesinambungan agar mendapatkan laporan inventarisasi yang mutakhir setiap ada mutasi/perubahan data aset.

Agar hasil inventarisasi dapat maksimal, biasanya diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi dan software aplikasi yang memadai dalam pengelolaan aset perusahaan, sehingga dapat diketahui aset yang harus dimiliki perusahaan dapat digunakan tepat guna sesuai fungsinya dalam mendukung kegiatan utama operasional perusahaan.

DATA DAN PROSES INVENTARISASI ASET
Data karakteristik setiap objek yang perlu dicatat dalam setiap inventarisasi aset umumnya meliputi:
1. Kodefikasi Nomor Aset;
2. Jenis dan Nama Aset;
3. Spesifikasi (Merk/Tipe Aset);
4. Jumlah Aset;
5. Harga Satuan Perolehan;
6. Tanggal Perolehan;
7. Jumlah Harga;
8. Lokasi Aset (Di kantor, Nama peminjam untuk aset portable yang dibawa);
9. Status Aset (Milik Sendiri, Sewa, Penguasaan Pihak Lain/Dipinjamkan);
10. Asal Perolehan Aset (Pembelian, Hibah, Perolehan lainnya yang sah);
11. Kondisi Awal dan Keadaan Terkini Aset;
12. Dokumentasi Foto aset terbaru;
13. Nomor Bukti Kepemilikan (untuk SHM tanah, Nomor BPKB);
14. Scan Dokumen Kepemilikan;
15. Keterangan lainnya.

Dalam pencatatan data-data aset tersebut agar dilakukan menggunakan software aplikasi inventarisasi untuk memudahkan penelusuran aset serta laporan aset yang rinci sehingga dapat membantu para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan. Software aplikasi inventarisasi tersebut dapat menggunakan aplikasi umum yang biasa digunakan untuk perkantoran yang sederhana menggunakan PDF (Portable Document Format) atau Microsoft Office (Word, Excel, Access) maupun menggunakan software aplikasi khusus untuk inventaris aset yang memiliki database.

Berdasarkan Buku Manajemen Aset Pariwisata (A. Gima Sugiama, 2013:24) aset yang perlu diinventarisasi berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:

1. Tangible Asset (Aset Berwujud)     
Tangible Asset adalah kekayaan yang dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca indera. Contoh: 
  • Tanah atau lahan adalah permukaan bumi berupa daratan yang sudah ada peruntukannya dan biasanya dimiliki serta dimanfaatkan oleh perorangan atau organisasi.
  • Bangunan adalah wujud fisik biasanya berupa rumah, gedung, pabrik, sekolah, hotel, rumah sakit, stadion olahraga, mall/pusat perbelanjaan, tempat hiburan /rekreasi, apartemen, villa, restoran, bandara, terminal, pelabuhan.
  • Infrastruktur (Sarana Prasarana) :  1) Jembatan: jalan penghubung untuk melintasi sungai, jurang, bukit, maupun laut. 2) Jalan: jalur untuk kendaraan berupa jalan raya, jalan tol, jalan lintas daerah. 3) Irigasi: pengaturan pembagian atau pengaliran air menurut sistem tertentu untuk mengairi persawahan, perkebunan, tanaman pertanian dan sebagainya.
  • Peralatan Pabrik/Kantor, peralatan adalah barang yang digunakan oleh instansi atau lembaga untuk kegiatan operasional perkantoran dalam jangka waktu tertentu.
  • Persediaan barang merupakan aktiva perusahaan yang penting baik perusahaan bidang manufaktur atau perdagangan. Hampir sebagian dana perusahaan tertanam dalam persediaan yaitu untuk mebel dan bahan bangunan lainnya.
2. Intangible Asset (Aset Tidak Berwujud)
Intangible asset adalah kekayaan yang manifestasinya tidak mempunyai bentuk fisik namun dapat memberikan manfaat serta memiliki nilai tertentu secara ekonomi. Contoh:
  • Hak Cipta (Copyright) untuk mendapatkan perlindungan atas ciptaan di bidang seni, sastra dan ilmu pengetahuan;
  • Hak Paten (Patent) untuk mendapatkan perlindungan atas penemuan di bidang teknologi;
  • Hak Merek Dagang (Trademark) merupakan tanda pembeda yang digunakan suatu perusahaan sebagai penanda identitas atas produk barang atau jasa yang dihasilkannya kepada konsumen dan untuk membedakan usaha maupun barang atau jasa yang dihasilkannya dari perusahaan lain;
  • Hak Merk Terdaftar (Registered) dipakai sebagai pemberitahuan merek dagang dari sebuah produk ataupun jasa komersial yang sudah terdaftar di Kantor Paten Nasional;
  • Hak atas Usaha Waralaba/Franchise merupakan kerja sama untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan dengan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan;
  • Hak Sewa untuk mendapatkan pinjaman berupa barang atau aset milik orang lain/instansi lain dalam jangka waktu tertentu untuk digunakan/dimanfaatkan dan bertanggungjawab atas aset yang disewa dengan kewajiban membayar sewa;
  • Hak Siar adalah pemberian izin untuk menyiarkan suatu acara/program melalui media elektronik;
  • Goodwill adalah representasi angka yang lebih besar dari nilai buku yang dibayarkan oleh suatu perusahaan untuk bisa memperoleh atau mendapatkan perusahaan lain;
  • Perjanjian (Contract) adalah kesepakatan antara dua orang atau lebih mengenai hal tertentu yang disetujui oleh mereka;
  • Lisensi secara umum dapat diartikan pemberian izin, hal ini termasuk dalam sebuah perjanjian. Definisi lain, pemberian izin dari pemilik barang/jasa kepada pihak yang menerima lisensi untuk menggunakan barang atau jasa yang dilisensikan;
  • Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis dimana mempunyai nilai ekonomis karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang;
  • Pengetahuan (Knowledge) adalah informasi yang di dapat dari hasil pengujian/percobaan, penelitian, pembelajaran, maupun pengalaman untuk memperoleh pemahaman. Pengetahuan adalah suatu pemahaman yang diperoleh melalui panca indera manusia, yaitu: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba.  
Ada banyak metode format pencatatan dalam proses inventarisasi untuk meminimalisasi terjadinya penyimpangan dan data barang yang tidak jelas, diantaranya:
1. Buku Induk Barang Inventaris (BIBI);
2. Daftar Inventaris Ruangan (DIR);
3. Kartu Inventaris Barang (KIB);
4. Daftar Inventaris Lainnya (DIL);
5. Lembar Mutasi Barang Semester (LMBS);
6. Laporan Tahunan Inventaris (LTI);
7. Buku Catatan Barang Non Inventaris (BCBNI);
8. Daftar Barang Dalam Proses Inventaris (DBDPI).


Gambar 2 - Contoh Buku Induk Barang Inventaris (BIBI)


Gambar 3 - Contoh Daftar Inventaris Ruangan (DIR)


Gambar 4 - Contoh Kartu Inventaris Barang (KIB)


Gambar 5 - Contoh Daftar Inventaris Lainnya (DIL)


Gambar 6 - Contoh Lembar Mutasi Barang Semester


Gambar 7 - Contoh Lembar Tahunan Inventaris


Gambar 8 - Contoh Buku Catatan Barang Non Inventaris (BCBNI)


Gambar 9 - Contoh Daftar Barang Dalam Proses Inventaris (DBDPI)



Apabila metode format pencatatan di atas dilakukan dengan baik dan tertib maka permasalahan terkait aset kemungkinan kecil tidak akan terjadi. Karena apabila semua dilakukan sesuai prosedur, kecil kemungkinan terjadinya penyimpangan dan kesalahan, sebab setiap metode format pencatatan tersebut memiliki fungsi dan manfaat masing-masing dalam menginventarisasi aset yang beragam kondisinya.

PENTINGNYA INVENTARISASI ASET
1. Dapat mengurangi kemungkinan penyimpangan dan kesalahan;
2. Sebagai alat pengamanan aset;
3. Sebagai acuan dalam menilai kondisi dan nilai aset;
4. Sebagai catatan atas segala aset yang dimiliki;
5. Sebagai patokan jelas tidaknya asal usul aset.

Namun pada kenyataannya masih terdapat instansi yang kurang memperhatikan proses inventarisasi yang berdampak terhadap sulitnya pengumpulan data informasi barang yang pernah mereka dapatkan atau miliki. Keberadaan barang yang semakin bertambah membuat kegiatan inventarisasi pun sulit dilaksanakan, ditambah dengan kurangnya kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli dalam menginventarisasi.


Referensi:

bpkad.banjarkab.go.id, "Inventarisasi Aset", Definisi Inventarisasi Aset, 09 Maret 2017, [Diakses, 16 April 2020]  

id.wikipedia.org, "Aset", Aset atau Aktiva, 17 Maret 2020, [Diakses, 16 April 2020]

kbbi.web.id, "Arti Kata Inventarisasi", Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus versi online/daring (dalam jaringan), _____, [Diakses, 15 April 2020]

Laraswati, Virnanda. "Apa Itu Inventaris Aset?", Pengertian Inventarisasi Aset dan Manfaatnya Bagi Perusahaan, 12 Juli 2019, [Diakses, 16 April 2020]

Oktaviani, Kamilia. "Inventarisasi Aset", Pengertian Inventarisasi Aset, 24 September 2014, [Diakses, 15 April 2020]

Rohman, Nur. "Pengertian Goodwill Dalam Akuntansi", Pengertian Goodwill, 18 Januari 2019, [Diakses, 16 April 2020]
READ MORE

Mengenal Fitur NFC

Posted by Nicki Hermanto Putro On Tuesday 30 May 2017 0 komentar
Apakah agan belum mengetahui teknologi NFC? Kalau begitu sama gan, ane juga baru tau neh, meski teknologi ini sebenarnya sudah cukup lama beredar di pasaran sejak tahun 2010 NFC pertama kali beredar di aplikasi Android melalui ponsel Samsung Nexus. Dari ponsel cerdas harga murah hingga mahal kita sering melihat kata NFC dalam spesifikasinya, namun masih belum banyak yang mengetahui fungsi fitur ini. Mulai dari Samsung hingga BlackBerry dengan rajinnya membenamkan NFC pada perangkat mereka. Fungsi NFC memungkinkan smartphone kita sebagai alat pembayaran, permainan multiplayer, atau berbagi musik, foto dan dokumen dengan lebih efisien.

NFC adalah singkatan dari Near Field Communication yang intinya menciptakan komunikasi antar dua perangkat dengan cara menyinggungkan atau mendekatkan dua perangkat pada jarak hingga beberapa sentimeter saja. Pertanyaan yang muncul selanjutnya mungkin adalah mengenai apa perbedaan NFC dan Bluetooth. Perbedaan NFC dan Bluetooth terletak pada jangkauan berkomunikasi dan mekanisme komunikasi. NFC hanya bisa berkomunikasi pada jarak yang lebih pendek daripada Bluetooth, yaitu pada kisaran kurang dari 10 cm saja atau dengan cara menyinggungkan dua jenis perangkat, sedangkan Bluetooth bisa tetap berfungsi dalam jarak sampai 10m. Kelebihan NFC dari Bluetooth adalah kemampuannya berkomunikasi tanpa proses pairing seperti halnya Bluetooth. Selain itu NFC menguras energi baterai lebih sedikit daripada Bluetooth. Hal yang paling mengesankan adalah NFC memungkinkan smartphone berfungsi sebagai alat pembayaran. Jika anda pernah melihat film fiksi ilmiah yang bercerita tentang masa depan, anda akan melihat bahwa semua kegiatan bisa dilakukan secara nirkabel. Hal ini juga yang coba dirintis oleh NFC untuk alat pembayaran secara contactless atau tidak perlu adanya kontak yang berisi pertukaran informasi sensitif seperti nomer kartu kredit atau kehadiran secara fisik kartu kredit yang digunakan. Dengan NFC anda tidak perlu membawa dompet atau kartu kredit anda secara fisik untuk berbelanja cukup membawa smartphone anda yang memiliki fungsi NFC. Aplikasi seperti Google Wallet dari Google, dan komponen pendukungnya seperti PayPass dari Mastercard telah banyak digunakan dinegara-negara Eropa serta India. Hal ini mendorong para merchant disana untuk menyediakan infrastruktur pendukung pembayaran melalui NFC yang dinamakan “Tag” atau semacam reader untuk perangkat yang memiliki NFC. Google Wallet sendiri adalah dompet virtual yang bisa diisi dengan keterangan kartu kredit anda yang kemudian bisa digunakan pada merchant yang menerima Mastercard PayPass. Dengan sistem ini nomer kartu kredit anda tidak akan diketahui oleh merchant saat melakukan transaksi. Secara singkatnya anda seperti mempunyai Paypal yang bisa digunakan ditoko offline. Sayangnya penggunaan Google Wallet masih tersendat-sendat di Indonesia. Tetapi ada pula fungsi NFC yang bisa dirasakan manfaatnya oleh publik Indonesia. Mulai dari permainan hingga berbagi foto dapat anda lakukan dengan NFC. Jika anda menyukai permainan, NFC memungkinkan anda melakukan permainan multiplayer cukup dengan menyinggungkan perangkat yang ada. Cara bermain dengan NFC memang sedikit berbeda dengan permainan konvesional dan permainan yang diakses pun harus memiliki versi permainan untuk NFC. Dengan permainan NFC kita akan banyak menyinggungkan smartphone kita alih-alih hanya menekan atau menyentuh layar seperti pada permainan biasa.Kelebihannya, karena NFC tidak memakan banyak energi, durasi bermain anda akan lebih panjang. Saling berbagi foto, dokumen, musik atau video kini lebih mudah dengan NFC yang tidak memerlukan pairing atau passcode seperti halnya Bluetooth, cukup singgungkan atau dekatkan dua perangkat yang ada, maka semua hal bisa terkirim. Sudah cukup banyak perangkat yang memiliki NFC. Selain itu dengan kita bisa menghubungkan smartphone kita dengan smart TV yang mempunyai NFC, misalnya smart TV Samsung, Sony atau LG. Perangkat yang memiliki NFC bisa ditemui dari Android, BlackBerry dan Windows Phone. Sayangnya Apple tidak masuk jajaran pengusung NFC dalam perangkatnya. Mulai dari perangkat mid-end seperti Samsung Galaxy Ace hingga BlackBerry Z10, telah memiliki NFC. Di masa yang akan datang, semua perangkat smartphone akan memiliki kemampuan NFC. Dengan NFC diharapkan kita bisa menggantikan kartu transportasi publik (Busway) dan tetap bisa berbelanja meskipun ketinggalan dompet seperti yang dilakukan di Eropa. Dengan smartphone yang memiliki NFC kita dapat membeli tiket bioskop dengan lebih efisien, seperti yang dilakukan di India atau sekedar bermain kartu dengan teman terdekat. Dunia akan berada dalam genggaman kita secara harfiah.

Sumber : http://www.kompasiana.com/dwikristiani/fungsi-nfc-pada-smartphone_552a02dbf17e615049d623b1 (diakses tanggal 30 Mei 2017, 08:01 WIB)
READ MORE

Mengenal Sistem Pendukung Keputusan

Posted by Nicki Hermanto Putro On Wednesday 28 December 2016 0 komentar
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


Ilustrasi Pendukung Keputusan


Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).

SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.

SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.

Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993):
1) Sistem yang berbasis komputer.
2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual
4) Melalui cara simulasi yang interaktif
5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

2. Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu: Database Management, Model Base dan Software System/User Interface. Komponen SPK tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.


                                                     Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

a. Database Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.

b. Model Base
Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif.

c. User Interface / Pengelolaan Dialog
Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan.

Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
1) SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :
2) SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
3) SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
4) SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Sumber:
http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-pendukung-keputusan-spk.html  diakses di Jakarta, 28 Desember 2016, 18:51 WIB
READ MORE

Mengenal Perbedaan FAT dan NTFS

Posted by Nicki Hermanto Putro On Tuesday 31 May 2016 0 komentar


Perbedaan File System FAT dan NTFS Kelebihan dan Kekurangan
Halo sobat nickizoner, dimanapun kalian berada semoga dalam keadaan baik-baik saja ya. Aamiin. Topik bahasan kali ini nickizoner membahas tentang teknologi penyimpanan berkas. Kemungkinan kalian sudah mengenalnya dua format tersebut yang tidak asing lagi, yaitu FAT dan NTFS, sistem tersebut adalah sebagian dari file  sistem pemetaan data yang terdapat pada media peyimpanan data seperti harddisk, flashdisk, memory card , dll. Namun ada yang tahu tidak keunggulan dan kekurangan dari sistem penyimpanan tersebut dan ada yang tahu apa  itu FAT dan NTFS itu?

FAT
Sistem berkas FAT atau FAT File Sistem singkatan dari File Allocation Table adalah sebuah sistem berkas yang menggunakan struktur tabel alokasi berkas sebagai cara dirinya beroperasi. Untuk penyingkatan, umumnya orang menyebut sistem berkas FAT sebagai FAT saja. Kata FAT sendiri adalah singkatan dari File Allocation Table, yang jika diterjemahkan secara bebas ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Tabel Alokasi Berkas. Arsitektur FAT sekarang banyak digunakan secara luas dalam sistem komputer dan kartu-kartu memori yang digunakan dalam kamera digital atau pemutar media portabel.

FAT pertama kali dikembangkan oleh Bill Gates dan Marc McDonald, pada tahun 1976-1977. Sistem berkas ini merupakan sistem berkas utama untuk sistem operasi yang ada saat itu, termasuk di antaranya adalah Digital Research Disk Operating Sistem (DR-DOS), OpenDOS, FreeDOS, MS-DOS, IBM OS/2 (versi 1.1, sebelum berpindah ke sistem HPFS), dan Microsoft Windows (hingga Windows Me). Untuk disket, FAT telah distandardisasikan sebagai ECMA-107 dan ISO/IEC 9293. Standar-standar tersebut hanya mencakup FAT12 dan FAT16 tanpa dukungan nama berkas panjang, karena memang beberapa bagian dalam standar nama file panjang di dalam sistem berkas FAT telah dipatenkan.

Sistem berkas ini digunakan oleh sistem operasi MS-DOS (hanya versi FAT12 dan FAT16), Windows (hampir semua versi Windows; untuk versi FAT yang didukung olehnya lihat pada bagian versi), GNU/Linux, dan masih banyak sistem operasi lainnya yang juga mendukung, termasuk Macintosh Mac OS/X.

FAT12
FAT12 adalah sistem berkas yang menggunakan ukuran unit alokasi yang memiliki batas hingga 12-bit, sehingga hanya dapat menyimpan maksimum hingga 212 unit alokasi saja (4096 buah). Sistem berkas ini adalah sistem berkas asli dari FAT yang pertama kali digunakan dalam sistem operasi MS-DOS.

Karena beberapa sistem operasi Windows menggunakan ukuran unit alokasi sistem berkas yang dibuat berdasarkan ukuran sektor (kelipatan 512 byte, dari 1 sektor hingga 16 sektor), FAT12 memiliki batasan pada kapasitasnya, yakni hingga 32 Megabyte. Karena itulah, FAT12 umumnya hanya digunakan sebagai sistem berkas untuk media penyimpanan floppy disk (disket). Tabel berikut berisi informasi sistem operasi apa saja yang mendukung sistem berkas FAT12.

Sistem operasi
Dukungan
MS-DOS
Ya (semua versi MS-DOS)
Windows 95 (semua versi)
Ya
Windows 98
Ya
Windows Millennium Edition
Ya
Windows NT 3.x
Ya
Windows NT 4.0
Ya
Windows XP
Ya
Windows Server 2003
Ya
Windows Vista
Ya


FAT16
FAT16 adalah sistem berkas yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga 16-bit, sehingga dapat menyimpan hingga 216 unit alokasi (65536 buah). Sistem berkas ini memiliki batas kapasitas hingga ukuran 4 Gigabyte saja. Ukuran unit alokasi yang digunakan oleh FAT16 bergantung pada kapasitas partisi yang hendak diformat: jika ukuran partisi kurang dari 16 Megabyte, maka Windows akan menggunakan sistem berkas FAT12, dan jika ukuran partisi lebih besar dari 16 Megabyte, maka Windows akan menggunakan sistem berkas FAT16. Tabel berikut berisi informasi sistem operasi apa saja yang mendukung sistem berkas FAT16.

Sistem operasi
Dukungan
MS-DOS
Ya (versi 4.x ke atas); Tidak (sebelum versi 4.x)
Windows 95 (semua versi)
Ya
Windows 98
Ya
Windows Millennium Edition
Ya
Windows NT 3.x
Ya
Windows NT 4.0
Ya
Windows 2000
Ya
Windows XP
Ya
Windows Server 2003
Ya
Windows Vista
Ya

VFAT (Virtual FAT)
VFAT adalah sebuah variasi sistem berkas FAT16 yang mendukung nama berkas panjang, hingga 255 karakter. Sistem berkas ini diintegrasikan ke dalam sistem operasi Windows 95 dan Windows NT 3.51. Meskipun mendukung nama berkas panjang, sebenarnya dalam struktur sistem berkas ini tidak ada perubahan yang signifikan. Bahkan nama berkas panjang akan memakai beberapa entri direktori secara sekaligus.

FAT 32
FAT 32 adalah yang merupakan perkembangan dari FAT 16 di perkenalkan oleh Windows 95 SP2. FAT32 menawarkan kemampuan menampung jumlat cluster yang lebih besar dalam partisi. Selain itu juga mengembangkan kemampuan harddisk menjadi lebih baik dibanding FAT16. Sistem ini dapat dibaca di berbagai operating sistem seperti windows dan Linux namun di sistem table ini masih ada kekurangannya.


Gambar di atas adalah properties dari Local Disk dengan File system format FAT32. 
Berikut ini kelebihan dan kekurangannya :
Kelebihan :
1.    baik untuk menghandle kapasitas hardisk yang tidak terlalu besar.
2.    Terbaca Diberbagai operating sistem.
3.    Dapat menampung jumlah cluster yang lebih banyak dibanding FAT 16.
Kekurangan :
1.    Tidak dapat menangani file dengan kapasitas yang besar diatas 32 GB.
2.    Tidak ada fitur keamanan.
3.    Tidak ada fitur kompresi data.
4.    Tidak ada fitur enskripsi data.

Dan berikut ini adalah data ukuran maksimal dan spesifikasi pada sistem FAT32 :
- Max ukuran filer 4 Gigabyte
- Max jumlah file 65.517
- Max panjang nama file 255
- Max ukuran partisi 2 Terabyte
- Memiliki file permission

NTFS
NTFS merupakan singkatan dari New Technology File System adalah file berkas yang terbaru dari sebelumnya (FAT32) yang diperkenalkan oleh Windows yang digunakan hingga sekarang. File berkas ini lebih baik dari pada file berkas sebelumnya karena dilengkapi berbagai fitur tambahan yang tidak ada terdapat dari file berkas yang terdahulunya.

NTFS merupakan sistem file yang memiliki sebuah desain sederhana namun memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan sistem file FAT. Dalam NTFS, semua data file data (nama file, tangal pembuatan, ijin akses, isi dan lokasi) disimpan dalam metadata pada Master File Table (MFT).

NTFS pertama kali dikenalkan Microsoft pada sistem operasi Windows NT (1991-2007) dan mendukung sistem operasi terbaru mulai Windows 7.



Dari gambar di atas sudah dapat dilihat berbagai fitur NTFS yang terdapat pada tab nya , dan berikut ini adalah kelebihan serta kekurangannya.
Kelebihan :
1. Dapat mengatur kuota volume untuk setiap pengguna.
2. Mendukung sistem berkas terenkripsi secara transparan dengan menggunakan beberapa jenis algoritma enkripsi yang umum digunakan.
3. Mendukung kompresi data yang transparan meskipun tidak memiliki rasio yang besar, dapat digunakan untuk menghemat penggunaan ruangan harddisk. 
4.  Mendukung hard link serta symbolic link seperti halnya sistem berkas dalam sistem operasi keluarga UNIX, meskipun dalam NTFS implementasinya lebih sederhana.
5. Mendukung penamaan berkas dengan metode pengodean Unicode (16-bit UCS2) hingga 255 karakter.
6. Memiliki fitur untuk menampung lebih dari satu buah ruangan data dalam sebuah berkas.

Kekurangan:
1. Tidak support dengan banyak sistem operasi Lawas.
2. Tidak bisa terdeteksi ketika melakukan boot dengan floopy.
 
Namun, umumnya NTFS tidak kompatibel dengan sistem operasi lain yang terinstall di komputer yang sama (Multi OS) bahkan sistem file ini juga tidak dapat dikenal apabila kita melakukan StartUp Boot menggunakan floppy disk. Karena itu, disarankan untuk menyediakan partisi kecil menggunakan sistem file FAT di awal partisi, karena partisi ini dapat digunakan untuk menyimpan Recovery Tool apabila mendapat masalah.

Sejak pertama kali dibuat, NTFS telah mengalami perkembangan. Berikut versi dari sistem file NTFS:
NTFS versi 1.0 
NTFS ini datang bersama dengan Windows NT 3.1. Versi ini menawarkan fungsi yang sangat dasar, tetapi sudah jauh lebih baik dibandingkan sistem file FAT.

NTFS versi 1.1
NTFS ini datang bersama dengan Windows NT 3.50. Versi ini menambahkan dukungan terhadap pengaturan akses secara diskrit (discretionary access control).

NTFS versi 1.2
NTFS ini datang bersama dengan Windows NT 4.0. Versi ini menambahkan dukungan terhadap auditing setiap berkas dan juga kompresi transparan.

NTFS versi 2.0
NTFS ini tidak dirilis Microsoft secara umum, karena berbagai kendala yang dialaminya. Microsoft menggagalkan proyek NTFS 2.0 dan langsung menginjak NTFS 3.0.

NTFS versi 3.0
NTFS ini datang bersama dengan Windows 2000. Versi ini menawarkan banyak peningkatan dibandingkan dengan versi sebelumnya. Di antaranya adalah penetapan kuota kepada setiap pengguna, Encrypting File System (EFS), sistem keamanan yang dapat diatur dari server pusat, fitur indeksasi terhadap properti dan isi setiap berkas, dan lain-lain. Selain itu, NTFS 3.0 juga menawarkan dukungan kepada struktur GUID Partition Table dan Logical Disk Management.

NTFS versi 3.1 
NTFS ini datang bersama dengan Windows XP SP1 dan Windows Server 2003. Versi ini menawarkan perbaikan minor yang terjadi dalam versi sebelumnya (khususnya di bidang performa), dan juga penggantian algoritma enkripsi yang digunakan oleh EFS dari DESX atau 3DES menjadi AES-256.

Secara garis besar, perbandingan antara FAT32 dengan NTFS adalah sebagai berikut:

1.       Kecepatan akses
Secara umum NTFS mempunyai kecepatan akses file yang lebih baik daripada FAT32.
Ukuran partisi dan banyak file
NTFS dan FAT32 mempunyai ukuran maksimal partisi sebesar 2 Terabytes. Ukuran maksimal file NTFS tidak terbatas sesuai ukuran partisi, begitu juga dengan jumlah cluster NTFS tidak terbatas. Sementara ukuran maksimal file FAT32 sebesar 4 Gigabyte dan dengan jumlah cluster maksimal 268.435.456 cluster.

2.       Keamanan data
NTFS memiliki built in security yang memungkinkan untuk mengatur permission dari masing-masing file maupun direktori, sedangkan FAT32 tidak memilikinya.

3.       Daya tahan
NTFS menggunakan standard transaction logging sehingga pemulihan terhadap kesalahan yang tidak diinginkan dapat dilakukan dengan mudah.

4.       Efisiensi penggunaan disk space
NTFS lebih hemat daripada FAT32 karena NTFS menggunakan cluster yang lebih kecil.

5.       Kecocokan dengan sistem file lain
Partisi yang menggunakan NTFS hanya dapat diakses oleh partisi lain yang juga menggunakan NTFS. Partisi yang menggunakan NTFS tidak dapat dibaca oleh partisi yang menggunakan FAT32. Partisi yang menggunakan FAT32 dapat diakses oleh partisi lain baik yang menggunakan FAT32 maupun NTFS. FAT32 lebih compatible, baik dengan FAT32 sendiri maupun NTFS.

Dan berikut ini adalah data ukuran maksimal dan spesifikasi pada sistem NTFS:
- Max ukuran filer 16 Exabyte.
- Max jumlah file 4.294.967.295.
- Max panjang nama file 255.
- Max ukuran partisi 16 Exabyte.
- Memiliki fitur enkripsi dan file permission.

Dan berikut ini adalah table perbandingan di antara NTFS dan FAT :
Karakteristik
NTFS
FAT32
FAT16
Jumlah berkas dalam satu volume
232-1 berkas
228 berkas
228 berkas
Berkas atau subdirektori setiap direktori
Tidak terbatas
216-2 berkas atau direktori
216-2 berkas atau direktori
Kompatibilitas dengan sistem operasi DOS
Tidak
Tidak
Ya
Dapat dual-booting dengan Windows 95/98
Tidak
Ya (Windows 95 OSR 2.0 ke atas)
Ya (Semua versi)
Kompresi data transparan
Ya
Tidak
Tidak
Enkripsi Transparan
Ya (versi 3.0 ke atas)
Tidak
Tidak
Penetapan kuota ruangan untuk tiap pengguna
Ya
Tidak
Tidak
Ukuran berkas maksimum
264 - 1 byte
232 - 1 byte
232 - 1 byte
Ukuran cluster minimum
512 bytes (1 sektor)
512 bytes (1 sektor)
512 bytes (1 sektor)
Ukuran cluster maksimum
64 KB (128 sektor)
64 KB (128 sektor)
64 KB (128 sektor)
Ukuran partisi maksimum
232 cluster
4,177,198 cluster
2 Gigabyte (bisa sampai 4 Gigabyte pada Windows NT)
Jumlah berkas tiap partisi
232 - 1 berkas
228 berkas
216 berkas
Jumlah direktori tiap partisi
Tidak Terbatas
216 - 2 direktori
216 - 2 direktori

Format file NTFS mempunyai minimum cluster size 4 KB di harddisk, jadi sekecil apapun file yang kita buat akan dihitung sebesar 4 KB di harddisk. sedangkan Format file FAT32 cluster sizenya 32KB, jadi misalkan kita mempunyai file notepad yg isinya kecil pada saat kita save file tersebut akan tersimpan sebesar 32 KB di harddisk, dari sini bisa diambil kesimpulan juga kalau format file NTFS bisa lebih menghemat space di harddisk. NTFS merupakan teknologi baru sehingga secara keseluruhan performa meninggalkan FAT32 bila kita terapkan pada tahun sekarang ini.

Demikian pembahasan mengenai file sistem FAT dan NTFS serta perbedaannya baik kelebihan dan kekurangannya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada saran atau komentar jangan ragu untuk menulis di kolom komentar ya. Kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna untuk perbaikan artikel ini khususnya dan blog nickizoner pada umumnya.
Terimakasih.

Sumber:
1. http://www.notepedia.info/2015/02/perbedaan-fat32-dan-ntfs-kelebihan-dan.html  diakses hari Sabtu, 28 Mei 2016, 21:34 WIB.
2. https://id.wikipedia.org/wiki/FAT#FAT12  diakses hari Selasa, 31 Mei 2016, 10:53 WIB.
3. http://www.gudangilmukomputer.com/2015/12/mengenal-sistem-file-file-system-pada-microsoft-windows.html    diakses hari Selasa, 31 Mei 2016, 11:26 WIB.
4. https://id.wikipedia.org/wiki/NTFS   diakses hari Selasa, 31 Mei 2016, 11:28 WIB.

READ MORE