Perpustakaan Digital

Posted by Nicki Hermanto Putro On Monday 18 March 2013 4 komentar
Perpustakaan berasal dari kata “Pustaka” menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan WJ. Purwadarminta, Kata pustaka artinya buku, sedangkan perpustakaan artinya kumpulan buku. Perpustakaan dalam bahasa inggris disebut “Library” berasal dari bahasa Romawi yaitu “Librarium” yang terdiri dari kata Liber artinya buku sedangkan armarium artinya Lemari. Jadi dilihat dari kata asalnya, berarti lemari dimana didalamnya terdapat buku-buku.

Sebuah perpustakaan pada sebuah lembaga pendidikan pada hakekatnya adalah sebuah unit kerja yang bertugas memberikan layanan bacaan dan informasi kepada warga lembaga pendidikan tersebut agar proses belajar mengajar di lembaga pendidikan yang bersangkutan dapat belajar dengan baik. 

Perpustakaan digital (Inggris: digital library atau electronic library atau virtual library) adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses dengan komputer. Jenis perpustakaan ini berbeda dengan jenis perpustakaan konvensional yang berupa kumpulan buku tercetak yang disajikan pada rak-rak atau lemari buku. Isi dari perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang bisa ditempatkan secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan komputer. Istilah perpustakaan digital pertama kali diperkenalkan lewat proyek NSF/DARPA/NASA: Digital Libraries Initiative pada tahun 1994.
E–Library (Electronic Library) atau perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. E-Library merupakan suatu kumpulan/koleksi artikel-artikel dan laporan yang tersedia untuk bacaan on-line atau download, e-Library mengarah pada inisiatif pembelajaran integratif. E-Library merupakan sumber yang sempurna untuk mengirimkan teks lengkap dan referensi penting multimedia, serta mudah untuk digunakan dalam penelitian.

Menghadapi era informasi (information era), informasi menjadi sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Adanya perkembangan dan kemajuan bidang teknologi informasi (Information Technology) yang sangat pesat dewasa ini, mengharuskan perubahan paradigma dan kinerja pada pusat-pusat atau sumber informasi. Salah satu sumber informasi tersebut adalah perpustakaan, Salah satu upaya memaksimalkan pemanfataan dan penggunaan data/informasi di atas adalah mengembangkan infrastruktur informasi dengan konsep perpustakan digital (digital library) atau lebih dikenal dengan e-Library yang pada akhirnya akan menjadi perpustakaan virtual (virtual library), Digital Library (DL) atau perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Istilah digital library sendiri mengandung pengertian sama dengan electronic library dan virtual library.

E-Library mulai berkembang pesat sejak tahun 1990 diiringi dengan kemajuan teknologi jaringan komputer yang memungkinkan pengaksesan informasi dari satu tempat ke tempat lain yang sangat jauh dalam waktu singkat. Dimulai dengan terselenggarakannya “Workshop on Digital Libraries“ pada tahun 1994 di Amerika.

Tujuan dari membangun e-Library itu sendiri sangat bermacam – macam seperti Mendukung Pengembangan Kemanusiaan, Eksplorasi Musik Populer (Juga Video dan Multimedia Lain), Sumber Koleksi, Organisasi Bibliografis, Modus Akses, Digitasi Dokumen.

Manfaat e-library sebagai suatu layanan baru di perpustakaan bagi komunitas pengguna perpustakaan adalah sebagai berikut:
  1. E-library merupakan layanan yang dapat membantu pada inisiatif pembelajaran yang terintgrasi.
  2. E-library merupakan sumber yang sempurna untuk mengirmkan teks lengkap dan referensi penting mutimedia, mudah untuk digunakan dalam penelitian, serta dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
  3. Mahasiswa menemukan jawaban yang mereka butuhkan lebih dari 2000 majalah, surat kabar, buku-buku dan transkrip teks lengkap: termasuk ribuan peta, gambar, website penddik dari pusat pekerjaan, rumah dan file audio/video.
  4. Dosen dan pustakawan bekerja sama untuk membangun mata rantai yang kuat terhadap isi yang terpilih. Menciptakan daftar bacaan dengan halaman-halaman topik, pelajaran-peajaran dan halaman minat dan kepentingan komunitas perguruan tinggi.
  5. Mengurangi terjadinya pengulangan kegiatan (plagiarism).
  6. Penyebaran dan akses informasi akan lebih cepat tanpa batas waktu dan ruang, karena tidak terikat secara fisik.
  7. Bersifat lebih luas dari katalog induk dunia (universal main catalogue) dan mampu Melakukan kerjasama dalam jejaring informasi (information networking).
Dalam mengimplementasikan e-Library, banyak kelebihan yang didapat seperti dokumen mudah ditelusur, keawetan dokumen terjamin, dan lain – lain. Namun Demikian, e-Library sendiri masih memiliki kelemahan seperti hak cipta pada dokumen digital, gangguan virus, digitalisasi dokumen non – elektronik, dan lain – lain. Oleh karena itu, perlu untuk memahami e-Library terlebih dahulu.

Selain itu, membangun suatu e-Library atau perpustakaan digital merupakan suatu usaha besar yang memerlukan perencanaan yang seksama. Hal ini harus disadari bahwa menyebarluaskan setiap jenis informasi berimplikasi pertanggungjawaban tertentu seperti hak cipta, masalah sosial dan masalah etis.

Untuk membangun e-Library, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan agar pembangunan e-Library tersebut dapat berjalan optimal. Adapun faktor – faktornya seperti analisis kebutuhan, studi kelayakan, pemilihan software, aspek manusia, pelaksanaan dan evaluasi. Untuk mengembangkan suatu program perpustakaan digital harus didukung dana dan sumberdaya manusia yang handal karena harus mampu mengelola berbagai komponen penting di dalamnya seperti : isi (content); sumberdaya informasi (information resources), aplikasi informasi (information application) dan jasa informasi (information services).

E-Library vs Manual Library :
a. Kecepatan akses informasi
E-library lebih cepat dari pada manual library
b. Kebutuhan ruang khusus
E-library tidak membutuhkan ruang khusus sedangkan manual library membutuhkannya.
c. Waktu
Waktu E-library tidak terbatas sedangkan manual library sesuai dengan jadwal
d. Jarak
E-library : tidak terbatas
Manual library : terbatas
e. Biaya
E-library : relatif murah
manual library : agak mahal

Digitalisasi Dokumen :
Digitalisasi dokumen memerlukan scanner dengan OCR (Optical Character Recoqnition). Apabila dokumen itu begitu tua dan huruf-huruf serta layoutnya tidak terlalu beraturan, mungkin cukup di-scan menjadi berkas digital saja dan informasi tentang dokumen ini cukup disediakan lewat metadata tentang dokumen itu.

Presentasi Perpustakaan Digital 
Presentasi suatu perpustakaan digital dimulai dengan software yang dipilih. Baik software Greenstone Digital Library, Open Journal System ataupun Content Management System mempunyai tampilan standarnya masing-masing. Tampilan ini dapat diubah dengan sedikit mengubah kodenya. Pada OJS atau Joomla yang dibuat dengan menggunakan PHP, pengubahan tampilan relative mudah dilakukan. Greenstone Digital Library (menggunakan C++ dan decompile menjadi berbagai macam macro) juga dapat diubah tampilannya walaupun tidak sefleksibel software yang dibuat dengan PHP.

Komponen e-library:
Berdasarkan pada pengertian e-library komponen yang diperlukan di dalam e-library diantaranya :
  1. Perangkat komputer
  2. Koneksi dengan internet
  3. Ensiklopedia elektronik
  4. E-books
  5. Koleksi CD pembelajaran interaktif
  6. File audio/video
  7. Katalog buku
E-Library yang dapat mengoptimalkan layanan perpustakaan :
Semua komponen e-Library tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi layanan perpustakaan tetapi juga membantu meningkatkan kemampuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

E-Library memberikan layanan mengembangkan imajinasi dan daya fikir jauh ke depan dengan memberikan informasi yang diperolehnya sesuai apa yang ingin dicapainya.

E-Library memberikan informasi yang cepat dan tepat ke sasaran, walaupun sering kali tebentur pada masalah bahasa karena sebagian besar sumber e-Library menggunakan bahasa Inggris. Tetapi, justru hal ini menjadi pemicu agar meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan juga membantu penguasaan bahasa Inggris secara tertulis.

Jaringan E-Library Indonesia :
Electronic Library:
— ITB memulai dengan WAIS-ISIS Network
— Berbasis CDS/ISIS, SIPISIS (IPB)‏
— URL: http://www.lib.itb.ac.id/search.html
Electronic Library Network:
— URL: http://www.lib.itb.ac.id/isis
Pemanfaatan e-Library bagi komunitas sekolah :
 
Bagi Guru
  1. Mendapatkan referensi tambahan untuk kepentingan mengajar dan penelitian.
  2. Mendapatkan sajian yang lebih menarik dan menantang untuk kepentingan mengajar.
  3. Meningkatkan kemampuan di bidang teknologi informasi. 
Bagi Siswa
  1. Mendapatkan referensi yang lengkap untuk kepentingan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
  2. Mendapatkan informasi tentang kemajuan-kemajuan informasi baik di bidang pendidikan maupun bidang yang lainnya.
  3. Meningkatkan kemampuan di bidang teknologi informasi.
Bagi Pustakawan
  1. Mampu memberikan layanan yang lebih bervariasi bagi komunitas sekolah.
  2. Mampu membantu komunitas sekolah dalam menyediakan informasi yang diperlukan.
  3. Dapat menyimpan data perpustakaan secara elektronik di komputer (daftar buku, katalog, daftar anggota).
  4. Mempermudah dalam pencarian data tentang perpustakaan sekolah.
  5. Meningkatkan kemampuan di bidang teknologi informasi.
Bagi Sekolah
  1. Komunitas sekolah memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas komunitas sekolah.
  2. Dengan memiliki komunitas yang berkualitas, sekolah akan menjadi sekolah yang unggul dan dapat menghasilkan lulusan yang unggul yang dapat berkompetisi di masyarakat dan menjadi generasi yang lebih baik yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
 Sumber:
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan_digital     diakses hari Senin, 18 Maret 2013, 22:40 WIB.
  2. http://nuryantihandayani.blogspot.com/2012/02/e-library.html     diakses hari Senin, 18 Maret 2013, 22:44 WIB.
READ MORE

Pengantar System Development Life Cycle

Posted by Nicki Hermanto Putro On Monday 4 March 2013 0 komentar
Pengantar System Development Life Cycle (SDLC) - System Development Life Cycle (SDLC) adalah metode pengembangan sistem melalui pendekatan bertahap untuk melakukan analisa dan membangun rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang spesifik terhadap kegiatan pengguna (Kendall & Kendall, 2006). System Development Life Cycle (SDLC) juga merupakan pusat pengembangan sistem informasi yang efisien. SDLC terdiri dari 4 (empat) langkah kunci yaitu, perencanaan dan seleksi, analisis, desain (perancangan), implementasi dan operasional (Valacich, George, & Hoffer, 2012). Selain itu, System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah proses memahami bagaimana Sistem Informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, merancang system, membangun sistem, dan memberikannya kepada pengguna (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2005).


Berdasarkan pada penjelasan di atas maka SDLC dapat disimpulkan sebagai sebuah siklus untuk membangun sistem dan memberikannya kepada pengguna melalui tahapan perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi (penerapan) dengan cara memahami dan menyeleksi keadaan dan proses yang dilakukan pengguna untuk dapat mendukung kebutuhan pengguna. Untuk menggunakan SDLC maka dibutuhkan sumber data awal dari pengguna yang dijadikan acuan dalam perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi. Penggunaan acuan ini dimaksudkan agar sistem yang dibangun bisa menjembatani kebutuhan pengguna dari permasalahan yang dihadapinya. Setelah sistem tersebut telah berhasil diimplementasikan maka untuk langkah selanjutnya melakukan perawatan terhadap sistem agar dapat berjalan sebagaimana mestinya.

1.  Perencanaan
Fase perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem harus dibangun. Pada fase ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses information gathering kepada pengguna.

2.  Analisa
Fase analisa adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang sedang berjalan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem, cara kerja sistem dan waktu penggunaan sistem. Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk membangun sistem baru.

3.  Rancangan
Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design, interface design, database dan spesifikasi file, dan program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi sistem.

4. Implementasi
Fase implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem.

5. Pemeliharaan
Fase ini merupakan tahap dimana sistem telah berhasil dibuat dan memiliki sedikit kelemahan sehingga dapat melakukan perbaikan baik disisi hardware, software, maupun brainware agar keberlangsungan hidup sistem tetap terjaga dan berfungsi dengan baik.
 Sumber:
http://melengo.wordpress.com/2012/10/18/system-development-life-cycle-sdlc/      diakses hari Senin, 4 Maret 2013, 22:55 WIB.
READ MORE

Mengenal DBMS (Database Management Systems)

Posted by Nicki Hermanto Putro On Sunday 3 March 2013 0 komentar
DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.

Sistem manajemen database atau database management system (DBMS) adalah merupakan suatu sistem software yang memungkinkan seorang user dapat mendefinisikan, membuat, dan memelihara serta menyediakan akses terkontrol terhadap data. Database sendiri adalah sekumpulan data yang berhubungan dengan secara logika dan memiliki beberapa arti yang saling berpautan.
DBMS yang utuh biasanya terdiri dari :
  1. Hardware
    Hardware merupakan sistem computer actual yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses databse. Dalam sebuah organisasi berskala besar, hardware terdiri : jaringan dengan sebuah server pusat dan beberapa program client yang berjalan di komputer desktop.
  2. Software beserta utility
    Software adalah DBMS yang aktual. DBMS memungkinkan para user untuk berkomunikasi dengan database. Dengan kata lain DBMS merupakan mediator antara database dengan user. Sebuah database harus memuat seluruh data yang diperlukan oleh sebuah organisasi.
  3. Prosedur
    Bagian integral dari setiap sistem adalah sekumpulan prosedur yang mengontrol jalannya sistem, yaitu praktik-praktik nyata yang harus diikuti user untuk mendapatkan, memasukkan, menjaga, dan mengambil data
  4. Data
    Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua jenis data. Pertama, adalah kumpulan informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi. Jenis data kedua adalah metadata, yaitu informasi mengenai database.
  5. User
    Ada sejumlah user yang dapat mengakses atau mengambil data sesuai dengan kebutuhan penggunaan aplikasi-aplikasi dan interface yang disediakan oleh DBMS, antara lain adalah
    • Database administrator adalah orang atau group yang bertanggungjawab mengimplementasikan sistem database di dalam suatu organisasi
    • Enduser adalah orang yang berada di depan workstation dan berinteraksi secara langsung dengan sistem.
    • Programmer aplikasi, orang yang berinteraksi dengan database melalui cara yang berbeda.

Berdasarkan orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2 katagori, yaitu:

I. DBMS yang berorientasi untuk satu atau sedikit pemakai
MS-Access, dBase/Clipper, FoxBase, Borland-Paradox merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk satu pemakai dan karena itu dapat dengan mudah dipasang di komputer pribadi (Personal Computer/PC). Pada DBMS kelompok pertama ini pengembangannya terjadi pada aspek-aspek:

1. Jika awalnya, struktur tabel hanya mencakup pendefinisian nama field, tipe dan ukurannya, DBMS yang lebih baru juga memasukkan feature boleh tidaknya field dikosongkan, nilai awal (default), deksripsi field dan bentuk validasi (pendefinisian domain nilai) sebagai bagian dari struktur tabel.

2. Tipe data yang dapat ditangani oleh DBMS terbaru sudah semakin banyak, seperti untuk mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data teks yang panjang, teks berformat, gambar, data OLE, uang dan data autoincrement (yang nilainya bertambah otomatis)

3. Bersama dengan komponen utamanya, DBMS kelompok ini juga seringkali dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan untuk mempermudah pemakai dalam menggunakan DBMS seperti untuk pembuatan query, pembuatan laporan, pembuatan screen untuk berinteraksi dengan data, bahkan hingga pembuatan (men-generate) perinta makro basis data secara otomatis melalui pendifinisian menu dan tampilan layar.

4. DBMS kelompok ini, karena memang lebih diorientasikan untuk pemakai tunggal, juga sering dimanfaatkan sebagai media pembangun aplikasi basis data, sehingga DBMS dan aplikasi basis data jadi menyatu bahkan aplikasi basis data jadi penyatu bahkan aplikasi basis data sendiri dianggap seabgai objek basis data sebagaimana tabel-tabel data yang kita gunakan untuk menyimpan data.
Karena orientasi pemakai seperti itu, maka DBMS-DBMS kelompok ini, lemah dalam sejumlah aspek yang justru harus sangat diperhatikan pada kelompok DBMS yang kedua, seperti yang berkaitan dengan masalah pengamanan basis data, pemeliharaan basis data, mengendalikan persaingan pemakaian basis data dan lain-lain.

II. DBMS yang berorientasi untuk banyak pemakai
Oracle, Borland-Interface, MS-SQL Server, CA-OpenIngres, Sybase, Infomix, IBM-DB2 merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk banyak pemakai dan karena itu lebih ditunjukkan untuk pemakaian pada sistem jaringan komputer (LAN ataupun WAN). Tidak sebagaimana kelompok pertama, DBMS pada kelompok ini sangat tegas memisahkan fungsi pengelolaan basis data dan fungsi pembangunan aplikasi. Jika pada kelompok pertama, objek-objek yang dihasilkan oleh DBMS kelompok kedua bersifat sebaliknya. Transparansi hanya berlaku bagi DBMS yang bersangkutan, sehingga pemanfaatan objek-objek basis datanya hanya mungkin dilakukan dengan lebih dahulu mengaktifkan DBMS tersebut. Fungsi-fungsi pendukung (ultilitas) yang umumnya disatukan pada DBMS kelompok pertama, disediakan terpisah pada DBMS kelompok kedua ini, bukan saja karena fungsi-fungsi pendukung tersebut tidak relevan untuk selalu diaktifkan, tetapi juga karena fungsi pengelolaan yang ditangani DBMS kkelompok ini memang sudah sedemikian banyak dan jauh lebih penting. Pada seri-seri terbaru dari DBMS kelompok kedua ini, seperti juga d kelompok pertama, perluasan definisi struktur data dan pengkayaan tipe-tipe data baru juga diakomodasi. Perbedaan yang sangat mencolok di antara kedua kelompok DBMS terdapat pada lingkup fungsi pengelolaan basis data. Selain memiliki fungsi-fungsi standar (yang juga dimiliki oleh DBMS kelompok pertama) seperti pembentukan objek-objek basis data (tabel dan indeks), manipulasi data (penambahan, pengubahan, penghapusan data) dan pencarian data (query), fungsi pengelolaan DBMS kelompok kedua ini juga menangani aspek-aspek:

1. Pengaman objek basis data terhadap akses pemakai yang tidak berhak (aspek security) dan bentuk-bentuk operasi yang tidak diperbolehkan (aspek integrity)

2. Penanganan pemulihan data akibat kegagalan operasi basis data (aspek recovery), baik yang disebabkan oleh operasi-operasi basis data yang salah atau menimbulkan konflik, maupun yang disebabkan oleh fakor-faktor eksternal seperti mesin yang macet (crash), disk yang rusak atau terputusnya koneksi jaringan.

3. Pembuatan data cadangan (aspek backup) yang dapat dilakukan secara incidental maupun periodic yang dapat dilakukan secara statis (dengan menonaktifkan pemakaian basis data) ataupun secara dinamis (tanpa menghalangi pemakaian basis data oleh para pemakai)

4. Pengendalian persaingan pemakaian objek-objek basis data oleh banyak pemakai pada saat yang sama (aspek concurrency control) demi terjaminnya konsistensi data dan optimalisasi pemakaian setiap sumber daya mesin.

5. Optimalisasi pengerjaan query (aspek query processing) yang diberikan oleh aplikasi pada server DBMS demi peningkatan performansi/ kecepatan pengerjaannya.
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya (aspek parallel processing/database) dengan memperhatikan optimalisasi pemakaian sumber daya mesin seperti processor, disk dan memori utama jika tersedia lebih dari satu dalam sebuah mesin.

Banyak program basis data yang sudah di gunakan, misalnya : Ms Access, My SQL, Oracle, SQL Server, Postgre, Fire Bird, Paradok, Interbase. Dan contoh yang lainnya adalah Sybase, DB2, Informix, FoxPro, Clipper, dan lain-lain.

Sumber:
  1. http://naddiiiaaa.wordpress.com/2012/01/03/dbms-database-management-systems/   diakses hari Sabtu, 2 Maret 2013, 23:19 WIB.
  2. http://margono.staff.uns.ac.id/2008/10/14/database-management-system-dbms/   diakses hari Senin, 4 Maret 2013, 20:40 WIB.
READ MORE

Cara Kerja jQuery

Posted by Nicki Hermanto Putro On Saturday 2 March 2013 0 komentar
Cara Kerja jQuery - JQuery adalah javascript library, sedangkan javascript sendiri merupakan pemrograman web yang berjalan di sisi klien (browser), yang dapat membuat website lebih hidup (interaktif dan responsif). Jadi dengan jQuery kita bisa membuat banyak hal hanya dengan sedikit effort (usaha), seperti slogan jQuery ‘Write Less, Do More’.

Baiklah, setelah kita mengetahui apa itu jQuery saya akan menjelaskan bagaimana cara kerja dan pengaplikasiannya pada website.

Dalam penggunaannya, jQuery memiliki tiga langkah pokok yang selalu digunakan, yaitu:

1. Panggil/load pustaka (library) jQuery.
2. Buat object beserta elemennya, berupa id atau class di bagian body.
3. Buat script jQuery di bagian head untuk mengontrol objek berdasarkan elemennya.

Berikut gambaran 3 langkah pokok penggunaan jQuery:




Penjelasannya adalah:

1. JQuery akan memastikan bahwa semua elemen atau elemen yang diinginkan sudah ditampilkan semua di halaman web. Pada fungsi:

$(document).ready(function(){ //kode jQuery yang akan dijalankan }

2. Setelah semua elemen ditampilkan, tahap berikutnya adalah memilih elemen berdasarkan class atau id yang telah didefinisikan. JQuery menggunakan fungsi selector:

$(“.sembunyi”)

$(“#foto”)

$(“.tampil”)


3. Setelah elemen dipilih, tahap berikutnya adalah memberikan aksi/operasi terhadap elemen yang sudah dipilih. Misalnya operasi klik dan hide:

$(“.sembunyi”.click(function){

$(“#foto”).hide(“slow”);

});


Semoga bisa bermanfaat dan pemahaman tentang cara kerja dari jQuery.

Sumber:
http://www.bum1.info/2012/03/cara-kerja-jquery.html diakses hari Sabtu, 2 Maret 2013, 08:12 WIB.
READ MORE

Pengertian AJAX (Asynchronous JavaScript And XML)

Posted by Nicki Hermanto Putro On 2 komentar
AJAX adalah singkatan dari Asynchronous JavaScript And XML. AJAX merupakan teknik baru di dunia pengembanan halaman web yang berguna untuk membuat aplikasi web, yang lebih “kaya” dibandingkan dengan aplikasi web biasa.
Apa triknya sehingga AJAX bisa membuat halaman web yang lebih kaya? Jawabannya adalah Ajax memungkinkan sebuah halaman web memperbarui data dari server yang ditampilkannya tanpa harus melakukan refresh, sehingga halaman terlihat lebih responsif.
Fitur dan ciri utama AJAX adalah sebuah halaman web tidak perl di-refresh setiap kali ada data baru yang ingin ditampilkan. Dengan demikian, sebuah aplikasi web akan terasa seperti aplikasi desktop saja. kecepatan, interaktivis, fungsionalitas, dan tingkat kegunaan halaman web akan meningkat.
Dari namanya, terlihat bahwa AJAX bersifat asynchronous. Arti asinkron di sini bahwa permintaan data tambahan dari server dan loadingnya dilakukan di background tanpa mempengaruhi tampilan dan sifat halaman web sekarang. Jadi, sembari AJAX bekerja mengambil data dari server, user yang membuka halaman web masih tetap bisa berinteraksi dengan alaman web tersebut, di mana halaman web tidak mengalami freezing seperti halnya aplikasi web konvensional.
Sekarang mungkin anda bertanya apakah AJAX itu sebuah bahasa pemrograman baru? bukan, AJAX sebenarnya bukan bahasa pemrograman baru, karena ternyata bahasa yang digunakan oleh AJAX adalah bahasa JavaScript yang sudah cukup berumur.

Ajax Merupakan Kombinasi Dari :
* XHTML (atau HTML) dan CSS untuk bahasa mark up dan tampilan.
* DOM yang diakses dengan client side scripting language, khususnya implementasi ECMAScript seperti JavaScript dan JScript, untuk menampilkan secara dinamis dan berinteraksi dengan informasi yang ditampilkan
* Objek XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data asinkronus dengan web server. Pada beberapa framework dan kasus Ajax, objek IFrame lebih dipilih daripada XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data dengan web server.
* XML umumnya digunakan sebagai format untuk pengiriman data, walaupun format lain juga memungkinkan, seperti HTML, plain text, JSON dan EBML.

Aplikasi Website dengan Ajax

Pada program Javascript konvensional jika kita menginginkan data dari server kita menggunakan Form dan memanggilnya dengan method GET atau POST. Sehingga pengunjung perlu mengklik tombol dan kemudian halaman akan merefresh untuk menampilkan hasil dari request tersebut. Nah, kalau dengan Ajax, Javascript berkomunikasi langsung ke server dengan sebuah fungsi yang disebut XMLHttpRequest.
dengan XMLHttpRequest suatu halaman web dapat direquest dari server dan diterima hasilnya tanpa perlu terjadi refresh pada halaman web tersebut. XMLHttpRequest telah disupport oleh IE 5 ke atas, Safari 1.2 ke atas, Mozilla Firefox ke atas dan Opera 8 ke atas. Ajax merupakan penggabungan teknologi-teknologi Javascript, HTML/XHTML, XML, CSS dan Server Side Client. Jadi jika anda belum menguasai salah satu dari teknologi tersebut disarankan untuk anda mempelajari dahulu sebelum melanjutkan pemahaman tentang AJAX.

Sumber:
http://wwdq.blogspot.com/2011/05/pengertian-ajax-asynchronous-javascript.html     diakses hari Sabtu, 2 Maret 2013, 07:37 WIB.

READ MORE

Pengantar dan Penggunaan jQuery pada Website

Posted by Nicki Hermanto Putro On 2 komentar
 Pengantar dan Penggunaan jQuery pada Website - jQuery pertama kali dibuat oleh John Resig pada tahun 2005 dan pertama kali dirilis pada tanggal 14 Januari 2006. jQuery merupakan sebuah framework dari Javascript dan cara baru dalam menuliskan kode Javascript. jQuery akan mempercepat dan meringkaskan library Javascript sehingga dengan menggunakan jQuery kita dapat mempercepat perpindahan dokumen HTML, penanganan event (event handling), pembuatan animasi didalam web sehingga web kita tampak seperti flash, dan juga interaksi AJAX untuk pengembangan web yang modern dan cepat.

jQuery mempunyai lisensi dibawah GNU artinya jQuery merupakan aplikasi yang Open Source dan bebas di publikasikan oleh siapapun. Ukurannya juga cukup kecil yaitu sebesar 56 KB (compressed) sehingga menggunakan jQuery menjadi jauh lebih cepat dan mudah daripada menggunakan framework yang lain atau menggunakan Javascript Konvensional.

Bagaimana Cara Membuatnya ?!

Pertama anda harus menyertakan framework jQuery di file HTML anda silahkan download framework jQuery di sini jQuery Latest.
Sementara anda menunggu file di download, Saya terangkan salah satu fungsi di jQuery untuk mempermudah penggunaan ajax adalah fungsi load(), fungsi load sendiri memiliki tiga parameter yaitu load(url, params, callback).
  • url (string), merupakan URL dari file html yang akan di load
  • params (object), merupakan pilihan optional yang digunakan untuk mengirim Data ke server
  • callback (function), merupakan pilihan optional tentang Fungsi yang akan dijalankan ketika data berhasil di load
Untuk mengimplementasikan fungsi load tersebut, langsung saja praktek dan buat tag HTML seperti dibawah:

<html>
<head>
<title>Fungsi Memuat JQuery</title>
</head>
<body>
    <div>
        <p><a href="fileyangdipanggil.php" class="link"> Klik Di sini </a
        <p><img id="loadingimg" src="../images/loader.gif" style="display:none"><p>
    </div>
    <div id="HasilJQ"></div>
</body>
</html>
Apabila anda sudah mendownload framework sekarang mari kita hubungkan file jQuery dengan file HTML.
<html>
<head>
<title>Fungsi Memuat JQuery</title>
<script type="text/javascript" src="NamaFileJquery.js">
</script>
<script type="text/javascript">
$(document).ready(function() {
    $("a.link").click(function() {
        var url = $(this).attr("href");
        $("#loadingimg").fadeIn();
        $('#HasilJQ').load(url, function (){
            $('#loadingimg').fadeOut();
        });
    return false;
    });
});
</script>
</head>
<body>
    <div>
        <p><a href="fileyangdipanggil.php" class="link"> Klik Disini </a
        <p><img id="loadingimg" src="../images/loader.gif" style="display:none"><p>
    </div>
    <div id="HasilJQ"></div>
</body>
</html>
Cuku sript itu yang digunakan untuk memanggil halaman tanpa merefresh content, sangat simple berkat jQuery. dibawah ini akan saya bahas satu persatu bagaimana cara kerja fungsi diatas
sebelum memulai membuat fungsi dalam jQuery maka kita harus terlebih dahulu membuat code sebagai berikut

$(document).ready(function() {
    //tuliskan fungsi disini
    $("a.link").click(function() {
        var url = $(this).attr("href");
        $("#loadingimg").fadeIn();
        $('#HasilJQ').load(url, function (){
            $('#loadingimg').fadeOut();
        });
    return false;
    });
});
$(document).ready(function() berarti kita akan memulai script jQuery dan }); berarti mengakhiri script jQuery, jQuery kemudian akan membaca element html dan attribut yang diberikan, selanjutnya jQuery akan mengeksekusi setiap element dan atrribut bila kita memasukan element dan atribut tersebut kedalam fungsi yang kita buat

("a.link").click(function(); berarti kita memerintahkan jQuery untuk mengeksekusi element a dengan nama atribut class "link" (
var url = $(this).attr("href"); berarti kita mendefinisikan variable url dimana nilai variable didapatkan dari attribut a.link yaitu href ( )

$("#loadingimg").fadeIn(); berarti kita memerintahkan jQuery untuk mengeksekusi element dengan nama attribut id "loadingimg" .fadeIn(); berarti memunculkan sedangkan .fadeOut(); sebaliknya.

('#HasilJQ').load(url); berarti kita memerintahkan jQuery untuk mengeksekusi element dengan nama attribut id "HasilJQ" dimana div dengan id tersebut akan dimanipulasi untuk menampilkan data URL yang telah kita definisikan variabelnya terlebih dahulu

return false; akhiri setiap fungsi dengan return false hal ini untuk mencegah data di refresh oleh browser pada saat element di eksekusi


OK ini merupakan awal dan pengantar jQuery, semoga bermanfaat. Untuk lebih lanjut tentang jQuery silahkan buka situs resminya http://www.jQuery.com

Sumber:
http://www.w3function.com/blog/index.php?p=det&idn=32     diakses hari Sabtu, 2 Maret 2013, 06:41 WIB.


READ MORE