Normalisasi merupakan proses penyusunan tabel-tabel agar tidak terjadi  data redundancy (data ganda), yang dapat menyebabkan
 anomali pada saat terjadi operasi manipulasi data seperti tambah, ubah 
dan hapus. Anomali yaitu keanehan pada proses basis data yang memberikan masalah 
yang tidak diharapkan (misalnya menyebabkan ketidakkonsistenan data atau
 membuat sesuatu data menjadi hilang ketika data lain dihapus). Sebuah 
tabel dapat dikategorikan efisien atau normal jika telah memenuhi tiga 
kriteria, yaitu : 
- Jika ada dekomposisi tabel dimana dekomposisinya dijamin aman (Lossless Join Decompotition). Dekomposisi adalah proses pemisahan satu tabel menjadi dua atau lebih tabel baru.
 - Trepeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation).
 - Tidak melanggar Boyce-Codd Normal Form (BCNF).
 
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut (Abdul Kadir, 2002: 52). Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data sehingga tidak ada lagi duplikasi data.
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut (Abdul Kadir, 2002: 54) :
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada 
keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap
 atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.
b. Bentuk normal pertama
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap 
kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom 
yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama  kolom (tidak perlu ada 
indeks dalam memberi nama kolom).
c. Bentuk normal kedua
Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada 
dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung 
sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung 
sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu 
bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.
d. Bentuk normal ketiga
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika  tabel 
berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak 
memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.
Sumber:
http://blog.re.or.id/normalisasi.htm diakses hari Sabtu, 13 April 2013, 13:23 WIB.
Sumber:
http://blog.re.or.id/normalisasi.htm diakses hari Sabtu, 13 April 2013, 13:23 WIB.







0 komentar:
Post a Comment
Silahkan isi komentar dengan baik dan sopan, tidak mengandung unsur SARA, provokatif, dan tanpa SPAM / iklan. Pesan / Komentar yang tidak layak akan dihapus. Terimakasih.